MENINGKATNYA PERCAKAPAN TENTANG ISLAM YANG
MENGANDUNG SENTIMEN NEGATIF DI TWITTER INDONESIA
Percakapan pengguna twitter tentang
agama Islam mengalami pasang surut. Pasang surut tersebut juga diiringi dengen
perbedaan pendapat yang berakibat pada pembentukan sentimen. Sentimen positif,
negatif dan netral yang dihasilakan oleh percakan di media sosial juga
mengalami pasang surut siiring dengan isu yang ramai diperbicangkan. Ideologi
pengguna menentukan arah untuk dirinya akan masuk kedalam topik perbincangan.
Ideologi pengguna tersebut diperkeruh dengan informasi yang dihasilkan oleh
akun portal berita online. Pasang surut percakapan di media sosial twitter
tercermin dalam diagram di bawah ini.
Grafik di atas menunjukkan naik turunnya suatu
pemberitaan yang berkaitan dengan tema Islam. Peningkatan mention terjadi
beriringan dengan fenomena sosial yang terjadi di media sosial. Fenomena
tersebut meliputi percakapan pendidikan
Agama Islam, Game yang melecehkan Islam, Sukmawati dengan Pidatonya, Cadar,
Jabatan Agama Islam, Hukum dan Ajaran Islam, Bela Nabi, Mualaf, Parasit 212. Dari hasil pemantauan Drone Emprit Academik pada 4
sampai 29 November 2019 diperoleh data perckapan sebagai berikut:
Partisipasi masyarakat menyebabkan percakapan di media
sosial di dominasi oleh khalayak. Partisipasi masyarakat untuk membagikan
informasi di media sosial dipengaruhi olah ideologi masing-masing. Akan tetapi
pembicaraan di media sosial Twitter lebih di dominasi akun media sosial portal
berita. Sehingga opini yang beredar dan berkembang masih dipengaruhi oleh
media-media yang sudah besar. Data di bawah ini akan menunjukkan kondisi akun
media sosial yang paling berpengaruh dalam tema Agama Islam.
Dari data yang diperoleh dari DEA menempatkan 5 akun media
sosila yang berada di 5 teratas. Kelima media tersebuat antara lain detik.com,
tvOneNews, VIVA.co.id, TEMPO.CO, Kompas.com. kelima akun media sosial
tersebut memiliki jangkauan potensial dan dampak yang sangat tinggi.
Sebagaimana gambar diatas jangkauan potensial dan dampak yang dihasilkannya
sebagaimana berikut detik.com sebanyak 15.501.257 dan menghasilkan
dampak sebesar 31.002.154, diikuti tvOneNews sebanyak 8.668.945
dengan dampak 26.006.835, VIVA.co.id sebanyak 4.150.204 dengan dampak 16.608.816, TEMPO.CO sebanyak 1.642.127
dengan dampak 8.210.635, Kompas.com sebanyak 7.402.359 dengan dampak 7.402.369.
Beberapa mentions dan
impressions yang terdapat di twitter dapat digambarkan sebagamana berikut.
Sentimen yang dihasilkan dari percakapan dengan tema
Agama Islam dengan total jumlah mentions sebanyak 23.288 dengan durasi crawling
data yang dimulai dari tanggal 4 November hingga 28 November 2019 dengan
menggunakan tool DEA menunjukkan sentimen negatif lebih tinggi. Sentimen
negatif menduduki posisi tertinggi dengan 14.666 mentions atau 63%, sentimen
positif sebanyak 7,665 mentions atau 33%, dan sentimen netral sebanyak 957
mentions atau 4% daari keseluruhan data.
Berdasarkan data yang kami peroleh peningkatan sentimen
negatif diluar dugaan. Adanya faktor dari luar dan dalam yang menyababkan
kemarahan khalayak media sosial yang berakibat pada partisipasi untuk
menyampaikan opini. Opini yang tersebar tersebut ternyata mengandung kata- kata
yang tergolong dalam sentimen negatif.
Data di
atas menunjukkan sentimen negatif mengalami peningkatan sejak tanggal 9
November yang bertepatan dengan isu larangan cadar dan tidak berlangsung lama
sentimen negatif menurun kembali dengan adanya isu pendidikan agama Islam. Sentimen
negatif mulai naik kembali dengan isu radikal dan mendominasi percakapan di
Twitter sejak tanggal 16 November hingga 29 November 2019. Dominasi percakapan
yang mengandung sentimen negatif karena berbagai isu diantaranya Sukmawati,
Buku Pendidikan Agma Islam, Radikalisme, Hukum Islam, pemuka agama dll.
Penulis : Mohamad Hasan As’adi