Powered By Blogger

Minggu, 02 Februari 2020

VIRUS CORONA DAN TANGGAPAN PUBLIK TWITTER

Pemberitaan virus Corona menghebohkan dunia dalam sepekan terakhir. Hal tersebut menarik perhatian publik Twitter sebagaimana dilansir dari Drone Emprit Academik total jumlah mention mencapai 1.224.880 sejak di luncurkan pemberitaan tepatnya 22 Januari 2019.


Grafik diatas menunjukkan peningkatan percakapan mengenai virus korona semenjak awal diberitakan di media. Beraneka ragam tanggapan pengguna media sosial Twitter membuat topik tersebut ramai diperbincangkan. Data di bawah ini menunjukkan Top Influencers yang menyebarkan informasi mengenai virus Corona.


Meskipun Pembeitaan mengetai virus Corona yang sangat membahayakan akan tetapi tanggapan pengguna Twitter didominasi oleh tanggapan netral sebagaimana gambar berikut:


pada gambar diatas menunjukkan bahwan warna abu-abu yang merupakan tanda netral mendoinasi diikuti warna hijau yang berarti positif dan merah yang berarti negatif. Sebagaimana grafik dan peta persebaran pengguna media twitter berikut.




Sabtu, 28 Desember 2019

Pro dan Kontra Pengguna Twitter dalam Memaknai Hijrah

Percakapan mengenai hijrah di media sosial Twitter memunculkan beragam argumen dari berbagai pihak. Berdasarkan data yang diperoleh dari crawling data Twitter dengan bantuan  Drone Emprit Academic (DEA) sejak 6 - 9 Desember 2019 diperoleh 5.150 tweet yang menyebutkan kata “hijrah”. Dalam redaksi tweet tersebut menggambarkan penolakan dan pembelaan mengenai hijrah dalam bentuk sentimen positif, negatif dan netral.




            Percakapan hijrah di media sosial Twitter berdasarkan sentimen positif, negatif dan netral jika di lihat dari gambar di atas menunjukkan topik yang berbeda-beda. Warna hijau merupakan sentimen positif, warna merah merupakan sentimen negatif dan warna abu-abu merupakan sentimen netral. Data menunjukkan dari 5.150 Tweet, sentimen positif menduduki posisi percakapan teratas dengan 52% atau 2.686 Tweet. Sentimen negatif sebanyak 44% atau 2.292 Tweet dan sentimen netral sebesar 3% atau 173 Tweet.
            Artikel ini akan mengulas beragam pembicaraan pro dan kontra perbincangan pengguna Twitter mengenai hijrah. Sebagaimana diagram di bawah ini akan di ulas satu persatu.


Cuitan @narkosun pada 4 Oktober 2019 15:13 WIB merupakan topik hijrah dengan sentimen positif dan merupakan topik teratas di Twitter dengan retweet sebanyak 65 dengan jumlah like sebanyak14.201 dengan cuitan sebagai berikut:
Hijrah itu BUKAN dr sikat gigi ke siwak, dr batik ke cap, dari "saudari" ke "ükhti", ända ke antum. Masehi ke hijriah. Karyawan bank ke penjual minyak wangi. Hijrah yang meninggalkan hukum jahiliah yang memaksakan kehendak, menuju hukum madaniah yang menuntut hak org lain.
Cuitan Kedua, diisi oleh @DukeCondet pada 6 Desember 2019 00:14 WIB yang juga merupakan sentimen positif dengan banyak retweet sebanyak 27 dan like 45 dengan cuitan sebagai berikut:
614 = Wahyu QS Al-Qamar turun. 615 = Hijrah ke Negeri Habasyah / Abyssinia. 616 = Umar bin Khatab memeluk Islam. 620 = Istri Rasulullah SAW, Khadijah wafat. Di tahun inilah yang diterima yaitu Rasulullah SAW menikahi Aisyah. 622 = Dikatakan Aisyah berumah tangga. #PernikahanAisyah
Cuitan ketiga, oleh akun @Natalieanggi112 pada 5 Desember 2019 dengan sentimen negatif dan retweet sebanyak 24 dan like 131dengan cuitan sebagai berikut:
Akibat Radikalisme Di usia dini..paradigma dari seorang Ustadz bau kencur yang salah persepsi ttg Hijrah..berakibat… https://t.co/MoqetWI1pw
Cuitan Keempat, oleh @NKRIndonesia pada  6 Desember 2019 dengan sentimen negatif dan retweet sebanyak 14 dan like 39 dengan cuitan sebagai berikut:
@AyangCakep @ronavioleta Jika Asma 'terpilih 27 tahun kompilasi Nabi hijrah, maka usia' Aisyah saat Nabi hijrah berarti… https://t.co/HmnDwSD5Mc
Sedangkan cuitan yang bermakna netral berasal dari @aripandudi pada 6 Desember 2019 08:58 WIB sebagai berikut:
ada 2 tipe orang yang ngeselin, yang baru hijrah agama dan paling berilmu, dan orang yang baru hijrah memulai gaya hidup ramah lingkungan

Data di atas merupakan sebagian kecil percakapan tentang hijrah yang ada di media sosial Twitter. Pro dan kontra dapat timbul karena adanya perbedaan pendapat, kelompok dan ideologi. 

Pro dan Kontra Pengguna Twitter dalam Memaknai Hijrah

Percakapan mengenai hijrah di media sosial Twitter memunculkan beragam argumen dari berbagai pihak. Berdasarkan data yang diperoleh dari crawling data Twitter dengan bantuan  Drone Emprit Academic (DEA) sejak 6 - 9 Desember 2019 diperoleh 5.150 tweet yang menyebutkan kata “hijrah”. Dalam redaksi tweet tersebut menggambarkan penolakan dan pembelaan mengenai hijrah dalam bentuk sentimen positif, negatif dan netral.




            Percakapan hijrah di media sosial Twitter berdasarkan sentimen positif, negatif dan netral jika di lihat dari gambar di atas menunjukkan topik yang berbeda-beda. Warna hijau merupakan sentimen positif, warna merah merupakan sentimen negatif dan warna abu-abu merupakan sentimen netral. Data menunjukkan dari 5.150 Tweet, sentimen positif menduduki posisi percakapan teratas dengan 52% atau 2.686 Tweet. Sentimen negatif sebanyak 44% atau 2.292 Tweet dan sentimen netral sebesar 3% atau 173 Tweet.
            Artikel ini akan mengulas beragam pembicaraan pro dan kontra perbincangan pengguna Twitter mengenai hijrah. Sebagaimana diagram di bawah ini akan di ulas satu persatu.


Cuitan @narkosun pada 4 Oktober 2019 15:13 WIB merupakan topik hijrah dengan sentimen positif dan merupakan topik teratas di Twitter dengan retweet sebanyak 65 dengan jumlah like sebanyak14.201 dengan cuitan sebagai berikut:
Hijrah itu BUKAN dr sikat gigi ke siwak, dr batik ke cap, dari "saudari" ke "ükhti", ända ke antum. Masehi ke hijriah. Karyawan bank ke penjual minyak wangi. Hijrah yang meninggalkan hukum jahiliah yang memaksakan kehendak, menuju hukum madaniah yang menuntut hak org lain.
Cuitan Kedua, diisi oleh @DukeCondet pada 6 Desember 2019 00:14 WIB yang juga merupakan sentimen positif dengan banyak retweet sebanyak 27 dan like 45 dengan cuitan sebagai berikut:
614 = Wahyu QS Al-Qamar turun. 615 = Hijrah ke Negeri Habasyah / Abyssinia. 616 = Umar bin Khatab memeluk Islam. 620 = Istri Rasulullah SAW, Khadijah wafat. Di tahun inilah yang diterima yaitu Rasulullah SAW menikahi Aisyah. 622 = Dikatakan Aisyah berumah tangga. #PernikahanAisyah
Cuitan ketiga, oleh akun @Natalieanggi112 pada 5 Desember 2019 dengan sentimen negatif dan retweet sebanyak 24 dan like 131dengan cuitan sebagai berikut:
Akibat Radikalisme Di usia dini..paradigma dari seorang Ustadz bau kencur yang salah persepsi ttg Hijrah..berakibat… https://t.co/MoqetWI1pw
Cuitan Keempat, oleh @NKRIndonesia pada  6 Desember 2019 dengan sentimen negatif dan retweet sebanyak 14 dan like 39 dengan cuitan sebagai berikut:
@AyangCakep @ronavioleta Jika Asma 'terpilih 27 tahun kompilasi Nabi hijrah, maka usia' Aisyah saat Nabi hijrah berarti… https://t.co/HmnDwSD5Mc
Sedangkan cuitan yang bermakna netral berasal dari @aripandudi pada 6 Desember 2019 08:58 WIB sebagai berikut:
ada 2 tipe orang yang ngeselin, yang baru hijrah agama dan paling berilmu, dan orang yang baru hijrah memulai gaya hidup ramah lingkungan

Data di atas merupakan sebagian kecil percakapan tentang hijrah yang ada di media sosial Twitter. Pro dan kontra dapat timbul karena adanya perbedaan pendapat, kelompok dan ideologi. 

Senin, 02 Desember 2019

Sentimen Negatif Saat Pelaksanaan Reuni 212 di Twitter



Pelaksanaan reuni 212 menimbulkan sentimen negatif pada percakapan di Twitter mendominasi. sebagaimana data dibawah ini menjelaskan kedua kubu yang membela 212 dan menolak 212. keduanya menjadikan diskusi publik di twitter mengalami sentimen negatif. sebagaimana data dibawah ini:
Sentimen negatif tersebut melonjak saat jam 11-12 siang pada tanggal 2 Desember 2019, dan turun secara bertahap.
Dalam diskusi di ruang publik twitter terdapat beberapa tokoh yang menjadi pionir dalam persebaran berita, diantaranya sebagai berikut.
Data drone emprit akademik DEA juga menangkap emotikon kemarahan mendominasi di twitter



Jumat, 29 November 2019


MENINGKATNYA PERCAKAPAN TENTANG ISLAM YANG MENGANDUNG SENTIMEN NEGATIF DI TWITTER INDONESIA



Percakapan pengguna twitter tentang agama Islam mengalami pasang surut. Pasang surut tersebut juga diiringi dengen perbedaan pendapat yang berakibat pada pembentukan sentimen. Sentimen positif, negatif dan netral yang dihasilakan oleh percakan di media sosial juga mengalami pasang surut siiring dengan isu yang ramai diperbicangkan. Ideologi pengguna menentukan arah untuk dirinya akan masuk kedalam topik perbincangan. Ideologi pengguna tersebut diperkeruh dengan informasi yang dihasilkan oleh akun portal berita online. Pasang surut percakapan di media sosial twitter tercermin dalam diagram di bawah ini.

Grafik di atas menunjukkan naik turunnya suatu pemberitaan yang berkaitan dengan tema Islam. Peningkatan mention terjadi beriringan dengan fenomena sosial yang terjadi di media sosial. Fenomena tersebut meliputi percakapan  pendidikan Agama Islam, Game yang melecehkan Islam, Sukmawati dengan Pidatonya, Cadar, Jabatan Agama Islam, Hukum dan Ajaran Islam, Bela Nabi, Mualaf, Parasit 212. Dari hasil pemantauan Drone Emprit Academik pada 4 sampai 29 November 2019 diperoleh data perckapan sebagai berikut:


Partisipasi masyarakat menyebabkan percakapan di media sosial di dominasi oleh khalayak. Partisipasi masyarakat untuk membagikan informasi di media sosial dipengaruhi olah ideologi masing-masing. Akan tetapi pembicaraan di media sosial Twitter lebih di dominasi akun media sosial portal berita. Sehingga opini yang beredar dan berkembang masih dipengaruhi oleh media-media yang sudah besar. Data di bawah ini akan menunjukkan kondisi akun media sosial yang paling berpengaruh dalam tema Agama Islam.

Dari data yang diperoleh dari DEA menempatkan 5 akun media sosila yang berada di 5 teratas. Kelima media tersebuat antara lain detik.com, tvOneNews, VIVA.co.id, TEMPO.CO, Kompas.com. kelima akun media sosial tersebut memiliki jangkauan potensial dan dampak yang sangat tinggi. Sebagaimana gambar diatas jangkauan potensial dan dampak yang dihasilkannya sebagaimana berikut detik.com sebanyak 15.501.257 dan menghasilkan dampak sebesar 31.002.154, diikuti tvOneNews sebanyak 8.668.945 dengan dampak 26.006.835, VIVA.co.id sebanyak 4.150.204 dengan dampak 16.608.816, TEMPO.CO sebanyak 1.642.127 dengan dampak 8.210.635, Kompas.com sebanyak 7.402.359 dengan dampak 7.402.369.
Beberapa mentions dan impressions yang terdapat di twitter dapat digambarkan sebagamana berikut.

Sentimen yang dihasilkan dari percakapan dengan tema Agama Islam dengan total jumlah mentions sebanyak 23.288 dengan durasi crawling data yang dimulai dari tanggal 4 November hingga 28 November 2019 dengan menggunakan tool DEA menunjukkan sentimen negatif lebih tinggi. Sentimen negatif menduduki posisi tertinggi dengan 14.666 mentions atau 63%, sentimen positif sebanyak 7,665 mentions atau 33%, dan sentimen netral sebanyak 957 mentions atau 4% daari keseluruhan data.

Berdasarkan data yang kami peroleh peningkatan sentimen negatif diluar dugaan. Adanya faktor dari luar dan dalam yang menyababkan kemarahan khalayak media sosial yang berakibat pada partisipasi untuk menyampaikan opini. Opini yang tersebar tersebut ternyata mengandung kata- kata yang tergolong dalam sentimen negatif.

            Data di atas menunjukkan sentimen negatif mengalami peningkatan sejak tanggal 9 November yang bertepatan dengan isu larangan cadar dan tidak berlangsung lama sentimen negatif menurun kembali dengan adanya isu pendidikan agama Islam. Sentimen negatif mulai naik kembali dengan isu radikal dan mendominasi percakapan di Twitter sejak tanggal 16 November hingga 29 November 2019. Dominasi percakapan yang mengandung sentimen negatif karena berbagai isu diantaranya Sukmawati, Buku Pendidikan Agma Islam, Radikalisme, Hukum Islam, pemuka agama dll.
Penulis : Mohamad Hasan As’adi



Senin, 21 November 2016

Iman

Maka.. Iman pun seperti hakikatnya cinta suci
Yang menghujam dalam
Ketakwaan tersemai indah
Karena hati nan pasrah kepada-Nya
Para sufi beribadah semata mencintai Allah
Maka dari mereka, mendamba ridha dan kasih
Sudah lebih dari cukup

Shalat itu percintaan penuh kebahagiaan
Antara hamba dengan sang penciptanya
Betapa syahdu dan indah
Maka hati kian jernih selalu
Jangan sampai ada titik noda dalam diri

Hati ini adalah kaca..
Yang kebeningannya dan keburamannya tergantung kita
Maka debu-debu tepiskan
Gosoklah selalu dengan hatimu
Dengan doa dan dzikir kalimat suci mulia
Dengan kelembutan hati dan kesadaran cahaya-cahaya

Karena iman, insan pun kembali dari petualangannya
Bertaubat dari segala dosa
Meniti jalan lurus penuh keinsyafan
Maka..
Ditinggalkannya jalan zig-zag yang berbelok belok
Ke dalam lorong-lorong gelap

Karena hakikat iman adalah cahaya-cahaya
Yang terus menerangi hati dan jiwa
Hingga hati ini terang benderang
Seperti bintang yang berkilauan
Menjadi pandu menuju hidup hakiki

Kebeningan kasih Ibu

Dari hati nan keruh menuju kebeningan
Cinta kasih mu Ibu jadi penuntun kesesatan
Yang selalu menunjukan jalan ridha-Nya
Tepiskan angin dengan do’a-do’a mu
Maka..
Aku mestinya tidak pantas untuk membantahmu
Hati suci itu, ialah ketulusan menyemai jalan cahaya
Atas segala nikmat dan karunia-Nya
Yang menguntumkan bunga-bunga bahagia
Karena Ibu selalu membina suatu hidup
Yang lebih mendekatkan jiwa kepada-Nya
Kasih tulus mu Ibu..
Membeningkan hati yang keruh
Dengan bimbingan dan kasih sayangmu
Maka.. Izinkan aku anakmu bersandar
Saat kemalangan hidup menghampiriku
Bentangan kasih sayangmu alangkah luas
Aku mampu merasakannya
Getar nurani paling fitri
Bentangan kasih sayang cinta putih suci
Yang menunjkan jalan menuju-Nya
Penuh tulus sepenuh kudus
Karena makna hidup hanya ada dalam ridhamu
Dalam kepenuhan mendidik dan membesarkanku
Seperti jalinan cinta menuju jalan-Nya